Kamis, 18 Februari 2021

Obat Hipertensi PALING SIMPLE, Insyaa Allaah Sembuh


 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

allohuma sholli 'alaa muhammad, alhamdulillah pada kesempatan kali ini saya masih diberi kesehatan sehingga dapat menulis kembali dan sharing kepada pembaca tentang kesehatan. 

Saudaraku, sempatkanlah kita untuk bersyukur kapanpun dan dalam kondisi apapun. Semoga kita semua senantiasa diberikan perlindungan baik di dunia sampai di akhirat nanti. Aammiinn...

Kali ini saya akan sharing sedikit tentang penyakit hipertensi yang sering kita jumpai kasus ini di sekitar kita dan obat apa yang dapat menyembuhkan penyakit ini???

ya, HIPERTENSI atau tekanan darah tinggi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO, 2013). Penyakit ini jika semakin parah bisa mengarah ke stroke dan penyakit jantung.

~~~ singkat cerita, bersumber dari pengalaman dr. agus rahmadi dalam menangani pasien.~~~

Ada seorang pasien yang datang, dia adalah pejabat yang luar biasa di kalangan militer, pasien tersebut memiliki keluhan Darah Tinggi. Setiap hari pasien tersebut minum obat Captopril dan dia ingin berhenti dari obat tersebut. Pada waktu itu dokter agus mencoba dengan terapi yang sederhana yakni menggunakan bawang putih, timun, seledri, pisang raja, dan kurma. dan pasien itu disuruh kontrol seminggu kemudian. 

Diluar perkiraan, setelah dicek, tensinya malah semakin naik. pasien tersebut komplain. Pada waktu itu dokter berpikir untuk menambahkan dosis (bawang putih, seledri, kurma, timun, diperbanyak). Kemudian setelah dua minggu, pasien kontrol kembali dan tidak ada perubahan pada tensi.

Dokter dan pasien tersebut sempat hopless, dokter sebenarnya sudah menyerah pada waktu itu akan tetapi dokter bilang kepada pasien tersebut "Bapak mau nggak untuk mencoba sebuah terapi? terapi ini belum pernah saya lakukan. belum pernah juga saya coba kepada pasien. kalau bapak misalnya bersedia, bapak boleh menjalankan terapi ini." Pasien itu sempat berpikir untuk menjalankan terapi tersebut atau tidak. Dokter mengatakan "Kalau bapak sembuh dengan terapi ini, balik ke saya lagi, tapi kalau tidak sembuh nggak usah ketemu saya lagi, berarti bapak gagal. dan saya nyerah untuk pengobatan ini". 

Akhirnya pasien itu mau mencoba terapi dan bertanya apa yang harus ia lakukan. Dokter menjawab "Terapi ini SEDERHANA, tapi tolong bapak JALANKAN dengan BENAR." Kemudian Dokter Agus menyuruh pasien itu untuk SENYUM sehari 20 kali dan setiap kali senyum minimal 20 detik. Pasien pun bercerita "Bagaimana dok kalau saya tidak bisa senyum?" Dokter menyarankan untuk lihat kaca dan senyum sendiri.

Diluar dugaan dokter, ini adalah kejadian yang luar biasa. Dalam waktu 2 minggu pasien itu datang ke dokter sambl senyum-senyum. Masyaa Allaah... 

Dengan SENYUM saja tensi pasien itu dapat terkontrol dengan baik.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang senyum 20 kali selama 20 detik maka otak akan mengeluarkan sejenis zat yang namanya beta endorfin. Zat ini fungsinya untuk melebarkan pembuluh darah. Maka orang yang rajin senyum tensinya dapat terkontrol dengan baik, selama senyumnya ikhlas. Senyum yang ikhlas berasal dari hati dan tanpa pamrih.

Apa itu Endorfin ???

Endorfin atau Endogeneous Morfin adalah morfin yang dihasilkan oleh tubuh/ morfin alamiah yang bisa membuat seseorang mengalami relaksasi dan senang. Jika seseorang senang maka pembuluh darah akan relaksasi. Beta endorfin bekerjanya berkebalikan dengan epinefrin. 

Epinefrin adalah zat yang fungsinya membuat kontraksi pembuluh darah. Maka tidak heran jika orang yang marah-marah dan stress pembuluh darahnya akan berkontraksi dan bisa menyebabkan hipertensi dan bisa beresiko terjadi pecahnya pembuluh darah.

Maka Senyum bisa menjadi solusi untuk mencegah timbulnya pembuluh darah pecah.

Senyum sangat efektif untuk mengontrol hipertensi,

Senyum sangat efektif untuk mencegah penyakit stroke, 

Senyum sangat efektif untuk mengurangi beban kerja jantung.

Oleh karena itu selalulah tersenyum, kondisi apapun harus tersenyum, syukuri bahwa kita masih hidup dan masih memiliki waktu untuk bermusahabah diri, memperbaiki diri, kembali pada kebaikan. 

Orang yang tersenyum juga hemat Kalium, Apa fungsi Kalium? Kalium berperan penting untuk mengontrol tensi. Apabila Kalium habis di dalam darah maka Natrium akan banyak dalam darah. Ketika Natrium berlebihan dalam darah, makan dapat menahan air. Ketika air tertahan, maka volume air dalam darah meningkat dan tekanan dalam darah menjadi meningkat sehingga bisa menyebabkan hipertensi.

Kalau seseorang marah-marah maka Kalium mudah sekali keluar karena untuk kontraksi otot. Dan orang yang rajin senyum Kaliumnya tidak banyak bekerja/mengontraksi otot. Sehingga dengan senyum dapat merelaksasi pembuluh darah dan tensi bisa terkontrol dengan baik.

Maka dari itu, Terapi Senyum ini sangat efektif. Lakukan senyum 20 kali selama minimal 20 detik dan dilakukkan dengan continue. Jangan sekaligus 400 detik, tetapi berangsur-angsur dan dalam kondisi apapun. Sekarang senyum, nanti senyum, bangun tidur senyum, setelah makan senyum. Jadi senyum yang efektif itu berkelanjutan, bukan dilakukan saat itu juga langsung 400 detik nah itu tidak berefek. Malah dibuat-buat jadinya. Jadikan senyum itu refleks kita, bukan perintah. Senyum dengan ikhlas dan hati yang tulus. Insyaa Allaah kita terhindar dari berbagai penyakit dengan wasilah/perantara senyum.

Bahkaaann, Senyum di pagi hari dapat merangsang gerak peristaltik usus Sehingga dapat memperlacar BAB di pagi hari. 

Senyummu di hadapan Saudaramu adalah Sedekah

Tebarkanlah senyum, karena senyum juga termasuk sedekah dan bisa menjadi amal untuk bekal di akhirat.

Semoga kita kedepannya bisa menjadi pribadi yang rajin bersenyum. Karena dengan bersenyum kita bisa mensyukuri nikmat yang diberikan. Walau kita sedang ditimpa masalah yang pahit sekalipun, tetaplah senyum. Senyum bisa melatih kita untuk lebih bersabar, bersyukur, dan ikhlas.

Semoga ilmu ini bisa bermanfaat bagi siapapun dan menjadi amal untuk kita semua. Aamiinn...

 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar